Senin, 04 Februari 2013

Bunga Untuk Imlek

Masyarakat Tionghoa memiliki berbagai macam perayaan yang mencerminkan kebiasaan sehari-hari, tradisi atau mitos yang berkembang di masyarakat. Salah satu perayaan yang terpenting dan dirayakan setiap tahun adalah Tahun Baru Imlek atau Sintjia. Tahun Baru Imlek merupakan wujud syukur atas segala rahmat yang diberikan Tuhan.

Kata Imlek merupakan penanggalan yang berdasarkan perhitungan bulan (lunar) yang berasal dari dialek Hokkian Selatan, sehingga tahun baru Imlek bisa dikatakan tahun baru menurut penanggalan bulan. Hal ini juga terlihat dari setiap ucapan selamat tahun baru seperti guo nian hao (selamat menjalani tahun baru), gon he xin xi (hormat bahagia menyambut tahun baru, gong xi fat cai (hormat bahagia berlimpah rezeki)

Penanggalan Imlek pertama kali dimuali pada tahun 2.637 SM pada masa Kaisar Oet Tee atau Huang Ti (2.698 - 2.598 SM).

Warga Tionghoa dalam menyambut Imlek selalu menghiasi rumah dengan aneka bunga segar, bunga segar diyakini akan membawa keceriaan, semangat, dan keberuntungan di tengah kemeriahan pergantian tahun. Bunga Imlek yang umum dibeli antara lain bunga sedap malam, mawar, krisan, lily hingga carnation. Bunga sedap malam banyak dipilih karena selain memberikan keharuman juga dapat menetralisir bau hio.

Bunga Imlek biasa di rangkai dalam pot bunga, bunga yang berwarna cerah seperti mawar, lily, krisan, carnation, dirangkai dengan indah untuk diletakkan pada ruang tamu, sehingga tamu yang datang akan betah bercengkrama dengan tuan rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tempat Resepsi Pernikahan di Serpong

Serpong telah tumbuh menjadi kota satelit dan kota mandiri di barat Jakarta, pertumbuhan pembangunan perumahan di kawasan Serpong yang pesa...